Kesabaran, Perhiasan Orang Yang Beriman
Banyak
orang mengira, bahwa perhiasan adalah sesuatu hal yang mesti tampak
secara kasat mata. Yang mesti tampak dan pantas untuk dikatakan sebuah
keindahan. Tapi ternyata tanpa kita sadari, perhiasan itu hanyalah
perhiasan semu. Lalu manakah perhiasan yang lebih baik dari itu?
Kesabaran
“Sesungguhnya hanya orang-orang yang bersabarlah yang dicukupkan pahala mereka tanpa batas.” (az-Zumar [39] : 10)
Kesabaran merupakan suatu kesatuan yang
tidak bisa dipisah-pisahkan. Ia merupakan salah satu penyebab wujud ini,
serta merupakan pokok dan pertanda adanya ujian dan cobaan. Allah
Ta’ala berfirman,
“Yang menjadikan mati dan hidup, supaya Dia menguji kamu, siapa diantara kamu yang lebih baik amalnya.” (al-Mulk [67]: 2)
Ujian dan cobaan tidak mungkin bisa dihadapi kecuali dengan ketabahan dan kesabaran terhadap qodho’ Allah.
Mengingat agungnya masalah kesabaran ini
di sisi Alah Ta’ala, maka Allah memulainya dengan Diri-Nya sendiri; dan
bahkan menamakan diri-Nya sebagai Dzat yang maha Penyabar (Ash-Shobur). Allah memerintahkan kita agar berhias dengan kesabaran; serta menjadikannya sebagai lambang bagi orang yang beriman.
Maka jelaslah bahwa, perhiasan itu
bukanlah yang tampak secara kasat mata, apalagi jika itu merupakan
perhiasan bagi orang yang beriman. Ma syaa Allah! Sesungguhnya kesabaran
itulah yang lebih baik. Sebagaimana dengan firman Allah Ta’ala,
“Hai orang-orang yang beirman,
bersabarlah kamu, kuatkanlah kesabaranmu, tetaplah bersiap siaga (di
perbatasan negerimu), dan bertakwalah kepada Allah supaya kamu
beruntung.” (ali-Imran [3] : 200)
Dari ayat yang mulia inilah,
mengisyaratkan akan adanya perintah mutlak agar kita selalu bersabar dan
bertakwa. Karena keduanya merupakan pondasi yang kokoh bagi setiap
mukmin di muka bumi ini.
Wallahua’lam bisshowab
Sumber : Terjemahan Kitab Jinanu Khuld: Na’imuha wa Qushuruha wa Huruha, Mahir Ahmad Ash-Shufi
0 komentar:
Posting Komentar