Wanita akan tersenyum sipu apabila mengetahui Hurun ‘In ini
Putri Filzati Untuk Al-Mustaqbal Channel
Hurun
‘In? Apa sih arti dari hurun ‘in? Pasti para wanita pada penasaran
dengan kata satu ini. Karena arti dan sifat-sifat dari hurun ‘in ini
sungguh indah! Mari kita simak penjelasannya dari buku Surga dan
Bidadari, karya Mahir Ahmad Ash-Shufi.
Arti Hurun’In
Menurut bahasa, kata hur merupakan bentuk jamak dari hauro’. Sedangkan arti hauro’
adalah wanta muda yang cantik, manis, menarik, dan putih bersinar.
Sedangkan kata ‘in adalah wanita yang memiliki mata hitam dan lebar. Ia
merupakan wnaita pemilik mata terindah yang disaksikan oleh manusia.
Ada pula pendapat yag mengatakan bahwa yang disebut hauro’
adalah wanita yang menjadikan pandangan matanya terpana karena
kelembutan kulitnya dan kejernihan warnanya. Ada lagi yang berpendapat
bahwa hauro’ adalah wanita yang membuat mata terpana disebabkan
oleh kecantikannya, keelokannya, daya tariknya, serta kemanisan wajahnya
(selanjutnya penerjemah menggunakan istilah hurun’in atau bidadari
cantik bermata jeli; atau bidadari surga; atau bidadari saja dengan
maksud sama).
Allah Ta’ala adalah Pencipta seluruh
ciptaan, dan Dia Maha Mengetahui dimana letak keindahan yang menarik,
lalu Dia menjadikannya pada hurun’i. ini merupakan bagian dari keelokkan
dan keindahan ciptaann-Nya.
Sifat-Sifat Hurun ‘In
Al-Qur’an telah menampilkan sebagian dari
sifat-sifat hurun’in dengan menunjukkan kecantikannya, keindahannya,
akhlaknya, kebersihannya, serta kedudukan dan kemuliaannya yang tinggi.
Berkenaan dengan sifat mereka yang disebutkan dalam Al-Qur’an, Allah Ta’ala berfirman,
“Dan (di dalam surga itu) ada
bidadari-bidadari yang bermata jeli laksana mutiara yang tersimpan baik,
laksana mutiara yang tersimpan baik.” (al-Waqi’ah [56] : 22-23)
Dalam menafsirkan ayat ini, Rasulullah Shalallahu’alaihi wassalam bersabda, “Jernih seperti jernihnya mutiara yang tersimpan dalam wadah yang tidak pernah terkotori oleh tangan.” (Hr. Tirmidzi dalam Sunannya)
Allah Ta’ala berfirman, “Di dalam surga-surga itu ada bidadari-bidadari yang baik lagi cantik-cantik.” (ar-Rahman [55] : 70)
Dalam menafsirkan ayat ini, Rasulullah bersabda, “Mereka itu adalah wanita-wanita yang memiliki sebaik-baik akhlak dan secantik-cantik wajah.”
Allah Ta’ala berfirman, “Penuh cinta lagi sebaya umurnya.” (al-Waqi’ah [56] : 37)
Maksud kata ‘uruban adalahw anita-wanita yang penuh cinta lagi dekat di hati. Sedangkan arti kata atroban
adalah wanita-wanita yang setara umurnya, dengan waktu kelahiran yang
sama, dimana tidak ada salah satu di antara mereka yang lebih tua atau
lebih muda usianya dari yang lain.
Jadi, mereka semua memiliki usia yang
sama, tidak ada yang lebih muda atau lebih tua. Demikian juga
kecantikan, keelokan, dan kebersinaran wajah mereka tidak akan pernah
hilang. Allah Ta’ala berfirman, “Seakan-akan bidadari itu permata yaqut dan marjan.” (ar-Rahman [55] : 58)
Makna ayat ini adalah bahwa Allah Ta’ala
menjadi hurun ‘in itu memiliki kecantikan yang sangat menarik, sejernih
permata yaqut dan seputih marjan. Keduanya merupakan bagian dari jenis
tambang yang sangat bernilai dan mahal.
Kejernihan permata yaqut dan putihnya
marjan yang ada di dunia ini jelas berbeda sekali dengan kerjernihan dan
keputihannya yang ada di surga. Yaqut dan marjan diciptakan oleh Allah
Ta’ala di muka bumi ini agar bisa dipakai untuk sementara waktu, dan
kemudian fana. Adapun di akhirat nanti, dan secara pasti di surga, maka
Allah Ta’ala menciptakan keduanya untuk langgeng. Sehingga, keputihan
dan kejernihannya begitu lembut dan menarik karena begitu indah
dipandang dan begitu memukau.
Allah Ta’ala berfirman, “…. Dan untuk mereka di dalamnya ada istri-istri yang suci.” (al-Baqarah [2] : 25)
Istri-istri yang disebutkan dalam ayat
diatas adalah bidadari yang dinikahkan dengan orang-orang mukmin yang
diridhoi oleh Allah Ta’ala dengan memberikan surga sebagai tempat
tinggal yang abadi bagi mereka.
Oleh karena itu Allah Ta’ala menjadikan
wanita-wanita tersebut sebagai wanita-wanita yang suci dari haidh, dari
buang air besar dan kecil, serta dari meludah. Ini meerupakan
sifat-sifat yang menunjukkan keseluruhan yang sempurna pada diri seorang
makhluk yang diangkat derajatnya oleh Allah Ta’ala hingga ke derajat
yang paling tinggi dan kedudukan yang paling luhur.
0 komentar:
Posting Komentar