Shariah 4 the world

Wanita akan tersenyum sipu apabila mengetahui Hurun ‘In ini

Wanita akan tersenyum sipu apabila mengetahui Hurun ‘In ini
Putri Filzati Untuk Al-Mustaqbal Channel
Hurun ‘In? Apa sih arti dari hurun ‘in? Pasti para wanita pada penasaran dengan kata satu ini. Karena arti dan sifat-sifat dari hurun ‘in ini sungguh indah! Mari kita simak penjelasannya dari buku Surga dan Bidadari, karya Mahir Ahmad Ash-Shufi.
Arti Hurun’In
Menurut bahasa, kata hur merupakan bentuk jamak dari hauro’.  Sedangkan arti hauro’ adalah wanta muda yang cantik, manis, menarik, dan putih bersinar. Sedangkan kata ‘in adalah wanita yang memiliki mata hitam dan lebar. Ia merupakan wnaita pemilik mata terindah yang disaksikan oleh manusia.
Ada pula pendapat yag mengatakan bahwa yang disebut hauro’ adalah wanita yang menjadikan pandangan matanya terpana karena kelembutan kulitnya dan kejernihan warnanya. Ada lagi yang berpendapat bahwa hauro’ adalah wanita yang membuat mata terpana disebabkan oleh kecantikannya, keelokannya, daya tariknya, serta kemanisan wajahnya (selanjutnya penerjemah menggunakan istilah hurun’in atau bidadari cantik bermata jeli; atau bidadari surga; atau bidadari saja dengan maksud sama).
Allah Ta’ala adalah Pencipta seluruh ciptaan, dan Dia Maha Mengetahui dimana letak keindahan yang menarik, lalu Dia menjadikannya pada hurun’i. ini merupakan bagian dari keelokkan dan keindahan ciptaann-Nya.
Sifat-Sifat Hurun ‘In
Al-Qur’an telah menampilkan sebagian dari sifat-sifat hurun’in dengan menunjukkan kecantikannya, keindahannya, akhlaknya, kebersihannya, serta kedudukan dan kemuliaannya yang tinggi.
Berkenaan dengan sifat mereka yang disebutkan dalam Al-Qur’an, Allah Ta’ala berfirman,
“Dan (di dalam surga itu) ada bidadari-bidadari yang bermata jeli laksana mutiara yang tersimpan baik, laksana mutiara yang tersimpan baik.” (al-Waqi’ah [56] : 22-23)
Dalam menafsirkan ayat ini, Rasulullah Shalallahu’alaihi wassalam bersabda, “Jernih seperti jernihnya mutiara yang tersimpan dalam wadah yang tidak pernah terkotori oleh tangan.” (Hr. Tirmidzi dalam Sunannya)
Allah Ta’ala berfirman, “Di dalam surga-surga itu ada bidadari-bidadari yang baik lagi cantik-cantik.” (ar-Rahman [55] : 70)
Dalam menafsirkan ayat ini, Rasulullah bersabda, “Mereka itu adalah wanita-wanita yang memiliki sebaik-baik akhlak dan secantik-cantik wajah.”
Allah Ta’ala berfirman, “Penuh cinta lagi sebaya umurnya.” (al-Waqi’ah [56] : 37)
Maksud kata ‘uruban adalahw anita-wanita yang penuh cinta lagi dekat di hati. Sedangkan arti kata atroban adalah wanita-wanita yang setara umurnya, dengan waktu kelahiran yang sama, dimana tidak ada salah satu di antara mereka yang lebih tua atau lebih muda usianya dari yang lain.
Jadi, mereka semua memiliki usia yang sama, tidak ada yang lebih muda atau lebih tua. Demikian juga kecantikan, keelokan, dan kebersinaran wajah mereka tidak akan pernah hilang. Allah Ta’ala berfirman, “Seakan-akan bidadari itu permata yaqut dan marjan.” (ar-Rahman [55] : 58)
Makna ayat ini adalah bahwa Allah Ta’ala menjadi hurun ‘in itu memiliki kecantikan yang sangat menarik, sejernih permata yaqut dan seputih marjan. Keduanya merupakan bagian dari jenis tambang yang sangat bernilai dan mahal.
Kejernihan permata yaqut dan putihnya marjan yang ada di dunia ini jelas berbeda sekali dengan kerjernihan dan keputihannya yang ada di surga. Yaqut dan marjan diciptakan oleh Allah Ta’ala di muka bumi ini agar bisa dipakai untuk sementara waktu, dan kemudian fana. Adapun di akhirat nanti, dan secara pasti di surga, maka Allah Ta’ala menciptakan keduanya untuk langgeng. Sehingga, keputihan dan kejernihannya begitu lembut dan menarik karena begitu indah dipandang dan begitu memukau.
 Allah Ta’ala berfirman, “…. Dan untuk mereka di dalamnya ada istri-istri yang suci.” (al-Baqarah [2] : 25)
Istri-istri yang disebutkan dalam ayat diatas adalah bidadari yang dinikahkan dengan orang-orang mukmin yang diridhoi oleh Allah Ta’ala dengan memberikan surga sebagai tempat tinggal yang abadi bagi mereka.

Oleh karena itu Allah Ta’ala menjadikan wanita-wanita tersebut sebagai wanita-wanita yang suci dari haidh, dari buang air besar dan kecil, serta dari meludah. Ini meerupakan sifat-sifat yang menunjukkan keseluruhan yang sempurna pada diri seorang makhluk yang diangkat derajatnya oleh Allah Ta’ala hingga ke derajat yang paling tinggi dan kedudukan yang paling luhur.

0 komentar:

Posting Komentar