Shariah 4 the world

Sebab-Sebab Turunnya Rizki

Akhir-akhir ini banyak orang yang mengeluhkan masalah penghasilan atau rizki, entah karena merasa kurang banyak atau karena kurang berkah. Begitu pula berbagai problem kehidupan, mengatur pengeluaran dan kebutuhan serta bermacam-macam tuntutannya. Sehingga masalah penghasilan ini menjadi sesuatu yang menyibukkan, bahkan membuat bingung dan stress sebagian orang. Maka tak jarang di antara mereka ada yang mengambil jalan pintas dengan menempuh segala cara yang penting keinginan tercapai. Akibatnya bermunculanlah koruptor, pencuri, pencopet, perampok, pelaku suap dan sogok, penipuan bahkan pembunuhan, pemutusan silaturrahim dan meninggal kan ibadah kepada Allah untuk mendapatkan uang atau alasan kebutuhan hidup.
Mereka lupa bahwa Allah telah menjelaskan kepada hamba-hamba-Nya sebab-sebab yang dapat mendatangkan rizki dengan penjelasan yang amat gamblang. Dia menjanjikan keluasan rizki kepada siapa saja yang menempuhnya serta menggunakan cara-cara itu, Allah juga memberikan jaminan bahwa mereka pasti akan sukses serta mendapatkan rizki dengan tanpa disangka-sangka.
Diantara sebab-sebab yang melapangkan rizki adalah sebagai berikut:

1.    Takwa Kepada Allah
Takwa merupakan salah satu sebab yang dapat mendatangkan rizki dan menjadikannya terus bertambah.Allah Subhannahu wa Ta'ala berfirman, artinya,
“Barangsiapa yang bertaqwa kepada Allah niscaya Dia akan mengadakan baginya jalan ke luar. Dan memberinya rezki dari arah yang tidada disangka-sangkanya” (At Thalaq 2-3)
Setiap orang yang bertakwa, menetapi segala yang diridhai Allah dalam segala kondisi maka Allah akan memberikan keteguhan di dunia dan di akhirat.
Dan salah satu dari sekian banyak pahala yang dia peroleh adalah Allah akan menjadikan baginya jalan keluar dalam setiap permasalahan dan problematika hidup, dan Allah akan memberikan kepadanya rizki secara tidak terduga.
Imam Ibnu Katsir berkata tentang firman Allah di atas, "Yaitu barang siapa yang bertakwa kepada Allah dalam segala yang diperintahkan dan menjauhi apa saja yang Dia larang maka Allah akan memberikan jalan keluar dalam setiap urusannya, dan Dia akan memberikan rizki dari arah yang tidak disangka-sangka, yakni dari jalan yang tidak pernah terlintas sama sekali sebelumnya”.
Allah swt juga berfirman, artinya,
“Jikalau sekiranya penduduk negeri-negeri beriman dan bertaqwa, pastilah Kami akan melimpahkan kepada mereka berkah dari langit dan bumi, tetapi mereka mendustakan (ayat-ayat Kami) itu, maka Kami siksa mereka disebabkan perbuatannya.” (QS. 7:96).

2.    Istighfar dan Taubat
Termasuk sebab yang mendatang kan rizki adalah istighfar dan taubat, sebagaimana firman Allah yang mengisahkan tentang Nabi Nuh Alaihissalam ,
“Maka aku katakan kepada mereka:"Mohonlah ampun kepada Rabbmu, sesungguhnya Dia adalah Maha Pengampun" niscaya Dia akan mengirimkan hujan kepadamu dengan lebat, dan membanyakkan harta dan anak-anakmu, dan mengadakan untukmu kebun-kebun dan mengadakan (pula di dalamnya) untukmu sungai-sungai.” (QS. 71:10-12)
Al-Qurthubi mengatakan, "Di dalam ayat ini, dan juga dalam surat Hud (ayat 52,red) terdapat petunjuk bahwa istighfar merupakan penyebab turunnya rizki dan hujan."

Ada seseorang yang mengadukan kekeringan kepada al-Hasan al-Bashri, maka beliau berkata, "Beristighfarlah kepada Allah", lalu ada orang lain yang mengadukan kefakirannya, dan beliau menjawab, "Beristighfarlah kepada Allah". Ada lagi yang mengatakan, "Mohonlah kepada Allah agar memberikan kepadaku anak!" Maka beliau menjawab, "Beristighfarlah kepada Allah". Kemudian ada yang mengeluhkan kebunnya yang kering kerontang, beliau pun juga menjawab, "Beristighfarlah kepada Allah."
Maka orang-orang pun bertanya, “Banyak orang berdatangan mengadukan berbagai persoalan, namun anda memerintahkan mereka semua agar beristighfar." Beliau lalu menjawab, "Aku mengatakan itu bukan dari diriku, sesungguhnya Allah swt telah berfirman di dalam surat Nuh,(seperti tersebut diatas, red)
Istighfar yang dimaksudkan adalah istighfar dengan hati dan lisan lalu berhenti dari segala dosa, karena orang yang beristighfar dengan lisannnya saja sementara dosa-dosa masih terus dia kerjakan dan hati masih senantiasa menyukainya maka ini merupakan istighfar yang dusta. Istighfar yang demikian tidak memberikan faidah dan manfaat sebagaimana yang diharapkan.
3. Tawakkal Kepada Allah
Allah swt berfirman, artinya,
“Dan barangsiapa yang bertawakkal kepada Allah niscaya Allah akan mencukupkan (keperluan)nya”. (QS. 65:3)
Nabi saw telah bersabda, artinya,
"Seandainya kalian mau bertawakkal kepada Allah dengan sebenar-benarnya maka pasti Allah akan memberikan rizki kepadamu sebagaimana burung yang diberi rizki, pagi-pagi dia dalam keadaan lapar dan kembali dalam keadaan kenyang." (HR Ahmad, at-Tirmidzi dan dishahihkan al-Albani)

Tawakkal kepada Allah merupakan bentuk memperlihatkan kelemahan diri dan sikap bersandar kepada-Nya saja, lalu mengetahui dengan yakin bahwa hanya Allah yang memberikan pengaruh di dalam kehidupan. Segala yang ada di alam berupa makhluk, rizki, pemberian, madharat dan manfaat, kefakiran dan kekayaan, sakit dan sehat, kematian dan kehidupan dan selainnya adalah dari Allah semata.
Maka hakikat tawakkal adalah sebagaimana yang di sampaikan oleh al-Imam Ibnu Rajab, yaitu menyandarkan hati dengan sebenarnya kepada Allah Azza wa Jalla di dalam mencari kebaikan (mashlahat) dan menghindari madharat (bahaya) dalam seluruh urusan dunia dan akhirat, menyerahkan seluruh urusan hanya kepada Allah serta merealisasikan keyakinan bahwa tidak ada yang dapat memberi dan menahan, tidak ada yang mendatangkan madharat dan manfaat selain Dia.
4. Silaturrahim
Ada banyak hadits yang menjelaskan bahwa silaturrahim merupakan salah satu sebab terbukanya pintu rizki, di antaranya adalah sebagai berikut:
-Sabda Nabi Shalallaahu alaihi wasalam, artinya,
" Dari Abu Hurairah ra berkata, "Aku mendengar Rasulullah Shalallaahu alaihi wasalam bersabda, "Siapa yang senang untuk dilapangkan rizkinya dan dipanjangkan umurnya maka hendaklah menyambung silaturrahim." (HR Al Bukhari)
-Sabda Nabi saw, artinya,
"Dari Abu Hurairah Radhiallaahu anhu , Nabi Shalallaahu alaihi wasalam bersabda, " Ketahuilah orang yang ada hubungan nasab denganmu yang engkau harus menyambung hubungan kekerabatan dengannya. Karena sesungguhnya silaturrahim menumbuhkan kecintaan dalam keluarga, memperbanyak harta dan memperpanjang umur." (HR. Ahmad dishahihkan al-Albani)
Yang dimaksudkan dengan kerabat (arham) adalah siapa saja yang ada hubungan nasab antara kita dengan mereka, baik itu ada hubungan waris atau tidak, mahram atau bukan mahram.
5. Infaq fi Sabilillah
Allah swt berfirman, artinya,
“Dan barang apa saja yang kamu nafkahkan, maka Allah akan menggantinya dan Dia lah Pemberi rezki yang sebaik-baiknya.” (QS. 34:39)
Ibnu Katsir berkata, "Yaitu apapun yang kau infakkan di dalam hal yang diperintahkan kepadamu atau yang diperbolehkan, maka Dia (Allah) akan memberikan ganti kepadamu di dunia dan memberikan pahala dan balasan di akhirat kelak."
Juga firman Allah yang lain,artinya:
“Hai orang-orang yang beriman, nafkahkanlah (di jalan Allah) sebagian dari hasil usahamu yang baik-baik dan sebagian dari hasil usahamu yang baik-baik dan sebagian dari apa yang kami keluarkan dari bumi untuk kamu. Dan janganlah kamu memilih yang buruk-buruk lalu kamu nafkahkan dari padanya, padahal kamu sendiri tidak mau mengambilnya melainkan dengan memicingkan mata terhadapnya. Dan ketahuilah, bahwa Allah Maha Kaya lagi Maha Terpuji. Syaitan menjanjikan (menakut-nakuti) kamu dengan kemiskinan dan menyuruh kamu berbuat kejahatan (kikir); sedang Allah menjanjikan untukmu ampunan daripada-Nya dan karunia. Dan Allah Maha Luas (karunia-Nya) lagi Maha Mengetahui.” (QS. 2:267-268)
Dalam sebuah hadits qudsi Rasulullah saw bersabda, Allah swt berfirman
"Wahai Anak Adam, berinfaklah maka Aku akan berinfak kepadamu." (HR Muslim)
6. Menyambung Haji dengan Umrah
Berdasarkan pada hadits Nabi Shalallaahu alaihi wasalam dari Ibnu Mas'ud Radhiallaahu anhu dia berkata, Rasulullah Shalallaahu alaihi wasalam bersabda, artinya,
"Ikutilah haji dengan umrah karena sesungguhnya keduanya akan menghilangkan kefakiran dan dosa sebagaimana pande besi menghilangkan karat dari besi, emas atau perak, dan haji yang mabrur tidak ada balasannya kecuali surga." (HR. at-Tirmidzi dan an- Nasai, dishahihkan al-Albani)
Maksudnya adalah, jika kita berhaji maka ikuti haji tersebut dengan umrah, dan jika kita melakukan umrah maka ikuti atau sambung umrah tersebut dengan melakukan ibadah haji.
7. Berbuat Baik kepada Orang Lemah
Nabi saw telah menjelaskan bahwa Allah akan memberikan rizki dan pertolongan kepada hamba-Nya dengan sebab ihsan (berbuat baik) kepada orang-orang lemah, beliau bersabda, artinya,
"Tidaklah kalian semua diberi pertolongan dan diberikan rizki melainkan karena orang-orang lemah diantara kalian." (HR. al-Bukhari)
Dhu'afa' (orang-orang lemah) klasifikasinya bermacam-macam, ada fuqara, yatim, miskin, orang sakit, orang asing, wanita yang terlantar, hamba sahaya dan lain sebagainya.
8. Serius di dalam Beribadah
Diriwayatkan dari Abu Hurairah Radhiallaahu anhu, dari Nabi Shalallaahu alaihi wasalam bersabda, "Allah Subhannahu wa Ta'ala berfirman, artinya,
"Wahai Anak Adam Bersungguh-sungguhlah engkau beribadah kepada Ku, maka Aku akan memenuhi dadamu dengan kecukupan dan Aku menanggung kefakiranmu. Jika engkau tidak melakukan itu maka Aku akan memenuhi dadamu dengan kesibukan dan Aku tidak menanggung kefakiranmu."
Tekun beribadah bukan berarti siang malam duduk di dalam masjid serta tidak bekerja, namun yang dimaksudkan adalah menghadirkan hati dan raga dalam beribadah, tunduk dan khusyu' hanya kepada Allah, merasa sedang menghadap Pencipta dan Penguasanya, yakin sepenuhnya bahwa dirinya sedang bermunajat, mengadu kepada Dzat Yang menguasai Langit dan Bumi.
Dan masih banyak lagi pintu-pintu rizki yang lain, seperti hijrah, jihad, bersyukur, menikah, bersandar kepada Allah, meninggalkan kemaksiatan, istiqamah serta melakukan ketaatan, yang tidak dapat di sampaikan secara lebih rinci dalam lembar yang terbatas ini. Mudah-mudahan Allah memberi kan taufik dan bimbingan kepada kita semua. Amin.

(Sumber: Kutaib “Al Asbab al Jalibah lir Rizqi”, al-qism al-ilmi Darul Wathan.)

Korban pemerkosaan Enam orang hindu India

INDIA-Wajah Fatima berubah pucat ketika ia ingat bagaimana orang-orang bersenjata dengan clurit dan pedang menyerbu rumahnya dan menyeret putrinya keluar dalam kerusuhan Hindu-Muslim di India utara .
” Ada enam orang dari mereka (hindu). Mereka mengikatku ke kursi dan anak gadis saya di perkosa satu per satu. Aku tidak bisa melakukan apa-apa untuk menyelamatkannya , ” kata Fatima dengan air mata menggenang di sebuah kamp bantuan yang berjarak beberapa jam perjalanan dari New Delhi .
Kerusuhan antara Hindu dan Muslim di dalam dan sekitar kawasan Muzaffarnagar Uttar Pradesh bulan lalu yang menewaskan sedikitnya 50 .
Namun mereka telah memilih untuk tidak melaporkan hal tersebut ke polisi .
” Jika kita melaporkan berita ini dengan bersama putri-putrinya, katakan padaku siapa yang akan menikahinya? Dia akan dicap sebagai manusia yang  kotor dan kami akan dilempar keluar dari komunitas kami sendiri” kata Fatima AFP di kamp di Malakpur yang mana hampir 10.000 Muslim berlindung .
Kisahnya hanyalah salah satu dari sekian banyak , yang menunjukan pembakaran dan pemukulan, kekerasan seksual merajalela saat kerusuhan selama tiga hari , yang dimulai pada tanggal 7 September .
Namun, polisi mengatakan hanya terdaftar lima kasus kekerasan seksual dalam kerusuhan dari 282 kasus pidana secara keseluruhan.
” Kami sedang menyelidiki setiap kasus dengan hati-hati , ” Kalpana Saxena , seorang polisi senior kepada AFP .
Pembantaian ini dipicu oleh pembunuhan seorang pria Muslim
Yang diduga dilakukan oleh anggota keluarga Jat dominan Hindu yang menuduhnya melakukan pelecehan seksual terhadap adik mereka .
Kaum Muslim kemudian diduga membunuh dua anak laki-laki Jat , yang mengarah ke kekerasan yang cepat berjalan di luar kendali .
Pemimpin politik lokal dituduh mendorong kekerasan untuk mempolarisasi negara dan agama menjelang pemilihan umum tahun depan .
Naushad Ahmad Khan , seorang pengacara dan aktivis yang memiliki sebuah rumah leluhur di desa Lank Muzaffarnagar , mengatakan wanita enggan untuk mengeluh karena takut akan pembalasan dan kelakuan polisi dan pengadilan yang tidak manusiawi.
Keputusan untuk menderita dalam keheningan mencerminkan stigma yang melekat pada korban pemerkosaan, terutama dalam masyarakat yang sangat patriarkal di pedesaan India .
Fatima dan lain-lain di kamp telah bersumpah untuk tidak pernah kembali ke desa mereka, meskipun prospek hidup di daerah kumuh seperti kondisi tanpa air minum yang bersih atau toilet yang tepat.
” Saya mencoba untuk melarikan diri dengan skuter dengan kakek saya ketika segerombolan enam orang menghentikan kami , ” kata seorang wanita 19 tahun , yang tampak lemah dan sakit-sakitan , wajahnya ditutupi dengan syal tradisional.
” Mereka menyeret saya ke ladang tebu di dekatnya. Selama enam jam saya dilanggar . Saya akhirnya diselamatkan ketika patroli militer mendengar teriakan saya. ”
Aneesa Begum , 40 , menceritakan bagaimana perusuh ” hack ” kaki suaminya saat ia meringkuk di bawah selimut .
” Mereka bukan orang luar , mereka adalah orang-orang desa . Bagaimana kita bisa menghadapi mereka lagi? ” Katanya terisak-isak saat ia siap untuk mengunjungi suaminya di rumah sakit .
Para aktivis mengatakan perempuan memiliki kesulitan meyakinkan polisi untuk mengajukan tuntutan , umum terjadi di India pedesaan dimana korban perkosaan kadang-kadang didorong untuk menikahi penyerang mereka.
” Beberapa korban perkosaan telah menunjukkan keberanian dan mendekati polisi . Tetapi ketika mereka melihat bahwa tidak ada tindakan yang diambil terhadap penyerang mereka, yang lain juga mendapatkan demoralisasi , ” kata Sehba Farooqui kelompok hak asasi Asosiasi All India Demokrat Perempuan .
” Pada saat wanita mengumpulkan keberanian untuk pergi ke polisi , bukti medis sudah tidak ada lagi . Penundaan membuat hukum sulit bagi penyerang untuk dihukum , ” katanya , mendesak pemerintah untuk mendirikan pengadilan jalur cepat seperti yang digunakan untuk kasus pemerkosaan geng – Delhi .
Berbasis di New York Human Rights Watch telah meminta pemerintah untuk memberikan konseling serta bantuan hukum dan medis bagi para korban .
” Pemerintah Uttar Pradesh perlu segera menciptakan lingkungan bagi para korban untuk maju dan mencari keadilan , ” kata Meenakshi Ganguly , direktur Asia HRW Selatan .
Uttar Pradesh adalah negara terpadat di India dengan Muslim hampir 19 persen dari total populasi hampir 200 juta .
Sejauh ini polisi telah melakukan sekitar 150 penangkapan atas aksi kekerasan itu , termasuk empat politisi dituduh menghasut massa untuk merampok.
” Semua partai politik hanya tertarik dalam memenangkan suara. Polisi juga menjadi tangan di sarung tangan mereka , ” kata Begum .
(Fajar riswandi/almuhajirun.net)

Surat Muslimah Quebec : Aku Menggunakan Hijab dan Tidak, Aku Tidak Tertindas

QuebecPiagam Quebec yang baru-baru ini diprotes oleh muslim di Quebec kanada karena piagam yang berisi menyudutkan muslimah yang berhijab dan meningkatnya kekerasan terhadap muslimah.
Menteri Institusi Demokratis Bernard Drainville memebrikan kesempatan kepada muslimah untuk menyampaikan pesan mereka, berikut ini inti sebuah surat dari seorang muslimah tentang piagam quebec.
semenjak usia muda , saya diberitahu untuk mengenakan jilbab saya dan diperintahkan oleh saudara pria saya bahwa jika mereka akan melihat saya di luar di jalan-jalan tanpa itu , itu akan menjadi aib bagi keluarga. Ini BUKAN cerita saya , maaf.
Saya percaya bahwa wanita yang memakai bentuk tutup kepala agama berani dan tegar , menampilkan kebebasan berekspresi mereka.
Apakah orang-orang benar-benar berpikir bahwa mereka mengenakan niqab di jalan melakukannya karena seseorang mengatakan kepada mereka untuk melakukannya ? Apakah seorang wanita benar-benar pergi dengan pakaian yang rumit dan sangat terlihat ekspresif , yang mengarah ke penganiayaan dan diperhatikan oleh masyarakat di jalan-jalan , hanya untuk menyenangkan saudara laki-lakinya ?
Pikirkan lagi . Aku tahu para wanita melakukannya dari keyakinan dan terus mencoba untuk mendekati Allah . Jika orang benar-benar mengalami apa yang para wanita temui setiap hari , mereka akan mengerti bahwa mereka melakukannya karena pilihan . Mereka melakukannya dengan rendah hati dan tulus , untuk kebaikan mereka sendiri dan kebahagiaan mereka.
Kami mengundang para pahlawan yang ingin menyelamatkan wanita Muslim dari penindasan ….. sebelum mereka mengatur apa yang harus ada di lemari mereka.
Saya pikir salah satu hal yang harus jelas : perempuan Muslim punya apa-apa untuk belajar tentang kesetaraan gender dari salah satu individu. Islam tidak mendukung superioritas laki-laki . Ini kehormatan baik pria maupun wanita . Saya tidak bisa mengerti mengapa gaun wanita Muslim dianggap sebagai tanda ketertindasan.
Sebagai ( oops , saya harus mengatakan tertindas ) perempuan merdeka yang menghargai kebebasan berekspresi dan multikulturalisme , saya menemukan piagam sangat tidak sopan dan ofensif untuk diri sendiri dan orang lain . Saya percaya itu adalah benar-benar tidak adil kepada seluruh masyarakat Quebec . Ini merusak keterbukaan dan penerimaan dari semua “Quebecers” dan menempatkan semua “Quebecers” untuk malu .
Diolah dari : MuslimVillage
(Brigade Syuhada/AlMuhajirun.net)

STOP menggunakan kalimat:”Semua Akan Indah PadaWaktunya”..!!!

STOP menggunakan kalimat:”Semua Akan Indah PadaWaktunya”..!!!
STOP menggunakan kalimat:”Semua Akan Indah PadaWaktunya”..!!!
Sebuah kalimat yang sering sekali kita dengar, kalimat yang kesannya romantis dan penuh harapan, atau juga kalimat untuk menghibur diri yang tidak mendapatkan apa yang diinginkan tepat pada waktunya.

Tapi nampaknya seorang muslim harus berhenti menggunakan kalimat tersebut. Mengapa…?? 
Karena kalimat tersebut merupakan  kutipan ayat bibel, tepatnya Pengkhotbah 3 ayat 11. “Ia membuat segala sesuatu indah pada waktunya, bahkan ia memberikan  kekekalan dalam hati mereka… “Bahkan kalimat “indah pada waktunya” menjadi syi’ar agama nashrani yang dinyanyikan dalam  berbagai versi lagu rohani.

Ingat sabda Nabi ﺻﻠﻰ ﺍﻟﻠّﻪ ﻋﻠﻴﻪ ﻭﺳﻠﻢ , “sungguh kalian akan mengikuti sunnah-sunnah yang ada pada umat sebelum kalian, sejengkal demi  sejengkal dan sehasta demi sehasta. Hingga seandainya mereka masuk ke lubang biawak, niscaya kalian akan mengikutinya pula. “Ketika para Sahabatnya bertanya, ‘wahai Rasululloh, apakah mereka Yahudi dan Nashrani?” Beliau ﺻﻠﻰ ﺍﻟﻠّﻪ ﻋﻠﻴﻪ ﻭﺳﻠﻢ  menjawab, ‘jika bukan mereka, siapa lagi?’”(Muttafa qun’alaih)

Maka dari itu, berhentilah memakai kalimat tersebut. Jika kita belum mendapatkan sesuatu yang kita inginkan maka lebih baik katakan “Alhamdulillah ‘Ala Kulli Haal” -segala puji bagi ﺍﻟﻠﻪ atas segala sesuatu..
Sumber : ikhwan fillah

Ibu, Aku bukan Banci

Ibu, Aku bukan Banci
Azza Jamilah-Berikut lanjutan kedua dari naskah buku karya Ummu Azzam Abdurrahman, berjudul lengkap, “Wahai Lelaki, Tegakkan Badanmu, Tatap Mata Ibumu dan katakan, Ibu, Aku Bukan Banci !!! Pada bahasan kali ini diceritakan bagaimana Umar membaca kisah-kisah Muslimah dan Mujahidah di zaman Rasulullah SAW., yang mengharukan dirinya. Semoga menjadi inspirasi!
Ibu..Aku bukan Banci


Perlahan dia baca lagi tulisan Saif Al Battar tentang Muslimah & Mujahidah. Tentang kehebatan para mujahidah yang sangat mengagumkan. Para sahabat perempuan di jaman Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam bukan hanya berilmu, berakhlaq, pandai membaca Al Qur’an, tetapi juga jago memainkan pedang, berkuda dan memanah, dan tidak sedikit pula yang menjadi “dokter” yang pintar mengobati para sahabat yang terluka di medan perang. Bahkan, ada di antara mereka yang terpotong tangannya karena melindungi Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam! Subhanallah. Satu persatu kembali Umar baca kisah mereka yang selalu mengharubiru perasaannya, meruntuhkan pertahanan di ujung kelopak matanya.
     Nusaibah si Jago Pedang. Ketika itu saat terjadinya Perang Uhud Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam yang mulia sedang berdiri di puncak Bukit Uhud dan memandang musuh yang merangsek maju mengarah pada diri Beliau. Beliau memandang ke sebelah kanan dan tampak oleh Beliau seorang perempuan mengayun-ayunkan pedangnya dengan gagah perkasa melindungi diri Beliau. Beliau memandang ke kiri dan sekali lagi Beliau melihat wanita tersebut melakukan hal yang sama, menghadang bahaya demi melindungi Sang Pemimpin orang-orang beriman. Sabda Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam kemudian, “Tidaklah aku melihat ke kanan dan ke kiri pada pertempuran Uhud kecuali aku melihat Nusaibah binti Ka’ab berperang membelaku.”

Memang Nusaibah binti Ka’ab Ansyariyah demikian cinta dan setianya kepada Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam sehingga begitu melihat junjungannya itu terancam bahaya, dia maju mengibas-ngibaskan pedangnya dengan perkasa sehingga dikenal dengan sebutan Ummu Umarah. Dialah pahlawan wanita Islam yang mempertaruhkan jiwa dan raga demi Islam termasuk ikut dalam perang Yamamah di bawah pimpinan Panglima Khalid bin Walid sampai terpotong tangannya. Ummu Umarah juga ikut bersama Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam dalam menunaikan Baitur Ridhwan, yaitu suatu janji setia untuk sanggup mati syahid di jalan Allah.
Nusaibah adalah satu dari dua perempuan yang bergabung dengan tujuh puluh orang lelaki Anshar yang berbaiat kepada Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam. Dalam Baiat Aqabah yang kedua ini dia ditemani suaminya Zaid bin Ahsim dan dua orang putera mereka, Hubaib dan Abdullah. Wanita yang seorang lagi adalah saudara Nusaibah sendiri. Pada saat baiat itu Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam menasihati mereka, “Jangan mengalirkan darah dengan sia-sia.
Dalam Perang Uhud, Nusaibah membawa tempat air dan mengikuti suami serta kedua orang anaknya ke medan perang. Pada saat itu Nusaibah menyaksikan betapa pasukan Muslimin mulai kocar-kacir dan musuh merangsek maju sementara Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam berdiri tanpa perisai. Seorang Muslim berlari mundur sambil membawa perisainya, maka Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam berseru kepadanya, “Berikan perisaimu kepada yang berperang!” Lelaki itu melemparkan perisainya kemudian dipungut oleh Nusaibah untuk melindungi Nabi Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam.
Ummu Umarah sendiri menuturkan pengalamannya saat Perang Uhud, “…saya pergi ke Uhud dan melihat apa yang dilakukan orang. Pada waktu itu saya membawa tempat air. Kemudian saya sampai kepada Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam yang berada di tengah-tengah para sahabat. Ketika kaum muslimin mengalami kekalahan, saya melindungi Rasulullah, Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam kemudian ikut serta di dalam medan pertempuran. Saya berusaha melindungi Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam dengan pedang, saya juga menggunakan panah sehingga akhirnya saya terluka.”
Ketika ditanya tentang dua belas luka di tubuhnya, Nusaibah menjawab, “Ibnu Qumaiah datang ingin menyerang Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam ketika para sahabat sedang meninggalkan Baginda. Lalu Ibnu Qumaiah berkata, ‘Mana Muhammad? Aku tidak akan selamat selagi dia masih hidup.’ Lalu Mushab bin Umair dengan beberapa orang sahabat termasuk saya menghadapinya. Kemudian Ibny Qumaiah memukulku.”
Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam juga melihat luka di belakang telinga Nusaibah, lalu berseru kepada anaknya, “Ibumu, ibumu…balutlah lukanya! Ya Allah, jadikanlah mereka sahabatku di Surga!” Mendengar itu, Nusaibah berkata kepada anaknya, “Aku tidak perduli lagi apa yang menimpaku di dunia ini.”
Subhanallah, sungguh setianya beliau kepada junjungan seluruh muslim Rasulullah. Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam.
     Khaulah binti Azur, Ksatria Berkuda Hitam. Siapa Ksatria Berkuda Hitam ini? Itulah Khaulah binti Azur. Dia seorang muslimah yang kuat jiwa dan raganya. Sosok tubuhnya tinggi langsing dan tegap. Sejak kecil Khaulah sangat suka dan pandai bermain pedang dan tombak, dan terus berlatih sampai tiba waktunya menggunakan keterampilannya itu untuk membela Islam bersama para mujahidah lainnya.
Diriwayatkan dalam salah satu peperangan melawan pasukan kafir Romawi di bawah kepemimpinan Panglima Khalid bin Walid, tiba-tiba saja muncul seorang penunggang kuda berbalut pakaian serba hitam yang dengan tangkas memacu kudanya ke tengah-tengah medan pertempuran. Seperti singa lapar yang siap menerkam, sosok berkuda itu mengibas-ngibaskan pedangnya dan dalam waktu singkat menumbangkan tiga orang musuh. Panglima Khalid bin Walid serta seluruh pasukannya tercengang melihat ketangkasan sosok berbaju hitam itu. Mereka bertanya-tanya siapakah pejuang tersebut yang tertutup rapat seluruh tubuhnya dan hanya terlihat kedua matanya saja itu. Semangat jihad pasukan Muslimin pun terbakar kembali begitu mengetahui bahwa The Black Rider, si penunggang kuda berbaju hitam itu adalah seorang wanita!
Keberanian Khaulah teruji ketika dia dan beberapa mujahidah tertawan musuh dalam peperangan Sahura. Mereka dikurung dan dikawal ketat selama beberapa hari. Walaupun secara logika jika diperhitungkan agak mustahil untuk melepaskan diri, namun Khaulah tidak mau menyerah dan terus menyemangati sahabat-sahabatnya. Katanya, “Kalian yang berjuang di jalan Allah, apakah kalian mau menjadi tukang pijit orang-orang Romawi? Mau menjadi budak orang-orang kafir? Di mana harga diri kalian sebagai pejuang yang ingin mendapatkan Surga Allah? Di mana kehormatan kalian sebagai Muslimah? Lebih baik kita mati daripada menjadi budak orang-orang Romawi!”
Demikianlah Khaulah terus membakar semangat para muslimah sehingga mereka mencapai kebulatan tekad melawan tentara musuh yang mengawasi mereka. Rela mereka mati syahid jika gagal melarikan diri. “Janganlah sedikitpun kalian gentar dan takut. Patahkan tombak mereka, hancurkan pedang mereka, perbanyak takbir serta kuatkan hati. Insya Allah pertolongan Allah sudah dekat.” Akhirnya, karena keyakinan mereka, dengan izin Allah, biidznillah Khaulah dan kawan-kawannya berhasil melarikan diri dari kurungan musuh! Subhanallah…
     Nailah si Cantik yang Pemberani. Nailah binti al-Farafishah adalah istri Khalifah Ustman bin Affan. Dia terkenal cantik dan pandai. Bahkan suaminya sendiri memujinya begini: “Saya tidak menemui seorang wanita yang lebih sempurna akalnya dari dirinya. Saya tidak segan apabila ia mengalahkan akalku.” Subhanallah!

Utsman dan Nailah menikah di Madinah al-Munawwarah dan sejak itu Ustman kagum pada tutur kata dan keahlian Nailah di bidang sastra. Karena cintanya, Ustman paling senang memberikan hadiah untuk istrinya itu. Mereka punya satu orang anak perempuan, Maryan binti Ustman.
Ketika terjadi fitnah yang memecah belah umat Islam pada Tahun 35 Hijriyah, Nailah ikut mengangkat pedang untuk membela suaminya. Seorang musuh menerobos masuk dan menyerang dengan pedang pada saat Ustman sedang memegang mushaf Al Qur’an. Tetesan darahnya yang jatuh diabadikan pada ayat 137 surah Al Baqarah, “Maka Allah akan memelihara engkau dari mereka.”
Seorang pemberontak lain masuk dengan pedang terhunus. Nailah berhasil merebut pedang itu namun si musuh kembali merampas senjata itu, dan menyebabkan jari-jari Nailah terputus. Ustman syahid karena sabetan pedang pemberontak. Air mata Nailah tumpah ruah saat memangku jenazah sang suami. Ketika kemudian ada musuh yang dengan penuh kebencian menampari wajah Ustman yang sudah wafat itu, Nailah lalu berdoa, “Semoga Allah menjadikan tanganmu kering, membutakan matamu dan tidak ada ampunan atas dosa-dosamu!” Dikisahkan dalam sejarah, bahwa si penampar itu keluar dari rumah Ustman dalam keadaan tangannya menjadi kering dan matanya buta!
Umar tidak mampu lagi berkata-kata dan hanya melanjutkan halaman demi halaman email berisi cuplikan tausiyah, berita maupun kisah yang dikirim Ibunya.
Bersambung…
Sumber : Al-Muhajirun

Dalam Twitter nya beliau mengatakan “Konferensi eksklusif Malam ini di jantung Jakarta, Indonesia menyerukan syariah disini & seluruh dunia!”

Syaikh Anjem Coudary | multaqod da'wi 5rd

MALAM INI !! JANGAN LEWATKAN!

Al-Muhajirun.net-Seperti yang di beritakan sebelumnya, bahwa FAKSI (Forum Aktifis Umat Islam) menyelenggaranan acara Multaqod da’wi 5rd yang akan di selenggarakan pada jum’at malam  27 September 2013 pukul 19:00 wib dan bertempat di  Mesjid Fathullah UIN Syarif Hidayatullah Jakarta-(ciputat).
Berkenaan dengan hal tersebut Syaik menegaskan maksud dan tujuan acara tersebut dari twit yg sederhana.
Indonesia menyerukan syariah disini & seluruh dunia!
dan berikut jadwal safari dak wah beliau di Indonesia pekan ini :
Jadwal Syaikh Anjem & Abu Izzadeen di Medan
Shariah4TheWorldCampaign
Sabtu, 28 Sep 2013
Jam 13.00 – 17.00 WIB
Tempat : Masjid Nurul Hidayah
Simpang Unimed (Universitas Medan)
Ahad, 29 Sep 2013
Jam 13.00 – 15.00 WIB
Masjid Dakwah USU
(Universitas Sumatera Utara)
CP : Sharia4Tanjungbalai-Asahan
0896.7441.8655
Please LIKE and SHARE

Sumber : Al-Muhajirun