Anda akan jadi Ibu (Ibu adalah sekolah pertama. Maka persiapkanlah sebaik-baik nya)
Persiapan perjalanan menuju
kehidupan baru pasangan muda-mudi, pasti dirindukan setiap insan,
apalagi bagi para muslimah. Iya kan? Menjadi seorang ibu yang akan
menjadi madrasah bagi anak-anaknya, kemudian juga menjadi sahabat di
kala senang dan duka suami serta anak-anak, hidup sederhana, dan
sebagainya.
Ulama Salaf (terdahulu) rahimahullah berkata, didalam syairnya :
“Ibu adalah sekolah pertama. Maka persiapkanlah sebaik – baik nya”
“Ibu adalah sekolah pertama. Maka persiapkanlah sebaik – baik nya”
Tapi, bagaimana kita bisa belajar untuk
mewujudkan impian rumah tangga Islami, yang bisa memunculkan bibit-bibit
mujahid baru? Kan kita baru mau menjemput untuk memulai kehidupan baru
itu. Jawabannya adalah, kita harus mulai belajar dari sekarang, jangan
ditunda. Soalnya kalau bukan dari sekarang kita belajar, lalu kapan lagi
bisa bermimpi dan mewujudkannya? Selain ilmu yang sudah kita pelajari, action untuk mengamalkannya itu juga sangat dibutuhkan. Biar keadaannya bisa seimbang.
Kalau kita lihat disekitar kita, ternyata
banyak hal yang tidak disadari bisa menjadi media pembelajaran untuk
membina bibit-bibit mujahid kelak. Dimulai dari yang paling dekat, yaitu
adik kita sendiri. Ataupun kalau tidak ada adik, sepupu ataupun adik
tetangga juga bisa. Asalkan kita berani menanggung resiko dan rutin
untuk belajar. Walaupun terkadang tak jarang kita dicemooh karena
dibilang oleh kebanyakan “brainwash” tapi kita harus bangga! Kenapa? Karena tidak semua orang bisa berani melakukan “brainwash” yang diniatkan karena Allah Ta’ala!
Biasanya itu, ada juga yang berani “brainwash”
orang lain karena ingin mencari popularitas, biar dilihat lebih baik
daripada yang lain. Padahal, hal seperti ini sudah termasuk kadaluarsa,
karena niatannya udah banyak yang menggunakannya untuk duniawi.
Sedangkan kita niatannya buad mengejar akhirat.
Sahabat -Al Faruq- Umar bin Khaththab radhiyallahu ’anhu berkata,”Saya mendengar Rasulullah shallallahu ’alaihi wa sallam bersabda, ‘Sesungguhnya
amal itu tergantung niatnya. Dan setiap orang akan mendapatkan yang ia
niatkan. Barangsiapa yang berhijrah kepada Allah dan Rasul-Nya, maka ia
telah berhijrah kepada Allah dan Rasul-Nya. Dan barangsiapa yang
hijrahnya itu karena kesenangan dunia atau karena seorang wanita yang
akan dinikahinya, maka hijrahnya itu kepada apa yang ditujunya’.” (HR. Bukhari & Muslim).
Jadi, buat para muslimah yang memang
ingin menjemput dan memulai kehidupan baru, dari sekarang mari kita coba
untuk mewujudkan dulu impiannya satu persatu melalui media yang ada.
Sembari terus berdo’a kepada Allah Ta’ala, semoga dimudahkan segala
urusan untuk kedepannya. aamiin allahumma aamiin.
Wallahua’lam Bisshowab
0 komentar:
Posting Komentar