Shariah 4 the world

Muslimah di perkosa polisi pun membiarkannya di India

Muslimah di perkosa dan dibiarkan oleh polisi india
Shamli (AlMuhajirun.Net) Kasus kekerasan dan perkosaan terus terjadi dan menimpa muslimah di India, Puluhan perempuan , termasuk anak perempuan kecil , diperkosa  dan mengalami kekerasan seksual di Lisarh , Lank , Bahawadi , Hasanpur , Mohammadpur , Baghpat dan banyak desa-desa kecil lainnya Muzaffarnagar , Shamli dan Panipat distrik Uttar Pradesh .
Ribuan orang , yang pindah dari tempat asal mereka takut akan hidup mereka , merasa aman dan aman di Kairana , Kandhala dan kota-kota kecil lainnya . Mereka menolak untuk kembali ke kerumah, mereka putus asa karena mereka takut lebih banyak kekerasan dan ancaman terhadap kehidupan mereka.
Bhaskar Daily mewawancarai dan mengunjungi kamp bantuan yang diselenggarakan oleh penduduk setempat di Kairana dan Kandhala mana mereka terkejut mengetahui bahwa perempuan, termasuk gadis-gadis muda , disandera selama berhari-hari . Mereka diduga geng – pemerkosa milik masyarakat “Jat” .
Seorang ibu dari tiga gadis mengatakan , ” Empat wanita dari keluarga saya , termasuk tiga anak perempuan ( usia 17 , 18 dan 21 tahun ) , disandera oleh 10-13 perusuh dan diperkosa di depan saya . Saya dipaksa untuk melihat tindakan yang memalukan dan brutal itu . ”
” Dua putri saya telah dibebaskan dan dua lainnya masih hilang ” , katanya .
Putrinya yang bukan satu-satunya korban . Puluhan wanita lainnya diserang, diperkosa , dibunuh dan dibakar sampai mati oleh kaum barbar yang dulunya tetangga mereka .
Enam belas tahun juga menjadi korban perkosaan dan pelecehan seksual oleh para perusuh yang sama .
Para penyerang melarikan diri tempat ketika pasukan keamanan tiba . Ditanya apakah ia bisa mengingat nama atau wajah orang penyerang , gadis itu mengatakan bahwa salah satu penyerang adalah Rajendra , putra pemimpin Hari Kishan pemimpin Khap Panchayat masyarakat Jat .
Dia bahkan ingat kata-kata mengerikan diucapkan oleh Assaulters , ” Soni soni ladkiyon Ke sindur bhar Denge , aur bakiyon ko Kaat Denge (kami akan menikahi yang cantik dan memotong yang lainnya ) . ”
Disaat mereka meminta bantuan dengan polisi, polisi disana mengatakan ” Polisi thane wale ne kaha ki hum apne ke ki sahayta karenge , tum Musalmano ki nahi ( Kami hanya akan menyelamatkan dan membantu rakyat kita ( Jat dan Hindu ) , bukan Muslim ) . ”
Telah jelas kedzaliman yang terjadi, dari rakyat hingga negara, mereka membantai warga negara mereka sendiri hanya karena mereka muslim.
(Abu Fursan/AlMuhajirun.Net)

0 komentar:

Posting Komentar